Terima Dubes Ukraina, Komisi I Upayakan Solusi Damai

11-04-2022 / KOMISI I
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid (F-Golkar) didampingi Anggota Komisi I Bobby Rizaldi (F-Golkar), Sukamta (F-PKS) dan Kresna Dewanata (F-NasDem), bertukar cinderamata dengan Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia Vasyl Hamianin di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022). Foto: Jaka/Man

 

Komisi I DPR RI melakukan Courtesy Call dengan Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia Vasyl Hamianin membahas situasi terkini di Ukraina. Dalam pertemuan tersebut, Dubes Ukraina meminta dukungan agar agresi militer di Ukraina dihentikan.

 

Vasyl, Dubes Ukraina itu diterima langsung Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid (F-Golkar) didampingi Anggota Komisi I Bobby Rizaldi (F-Golkar), Sukamta (F-PKS) dan Kresna Dewanata (F-NasDem).

 

“Beliau menyampaikan update situasi berkembang di Ukraina, yang kedua beliau meminta dukungan dari pemerintah dan parlemen Indonesia terkait urusan dukungan politik maupun bantuan kemanusiaan,” kata Anggota Komisi I DPR RI Sukamta di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).

 

Sebelumnya, menurut Sukamta, Dubes Ukraina meminta dukungan Indonesia untuk dibentuknya gugus tugas pencari fakta atau tim investigasi atas pembunuhan massal di kota-kota Ukraina, termasuk Bucha.

 

 “Ketiga, terkait dengan support yang terkait dengan finance, karena ternyata beberapa bank di Indonesia tidak bisa memfasilitasi pengiriman transfer uang dari Indonesia ke Ukraina, beliau minta supaya parlemen memberikan dukungan,” sambung Sukamta.

 

Terkait invasi yang masih berlangsung di Ukraina, Komisi I DPR RI menyampaikan simpati atas apa yang terjadi dan berharap kedua negara dapat mengakhiri konflik secara damai. “Kami ikut berduka atas semua korban, dan kami bersimpati atas peristiwa yang terjadi. Kami juga ingin supaya perang ini segera berakhir,” kata politisi fraksi PKS ini.

 

Lebih lanjut, Sukamta menyampaikan harapan agar kedua pihak menahan diri dan perundingan antara dua pihak diintensifkan untuk mencari penyelesaian damai. Pertemuan itu juga menyinggung penyelenggaraan KTT G20 Bali, Komisi I menyampaikan rencana pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah untuk mengundang pemimpin Rusia dan Ukraina.

 

“Walaupun dubes menyampaikan G20 momen yang sangat luar biasa, namun prioritas utama bagi Ukraina adalah bertahan hidup dari perang dulu. Harapannya, selesai perang baru kita bicara begitu,” ungkap Sukamta. 

 

Terkait bantuan kemanusiaan, sebelumnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI Rabu lalu (6/4/2022), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan memberi bantuan untuk rakyat Ukraina.

 

Retno mengatakan, Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Emine Dzhaparova telah meminta bantuan kemanusiaan kepada semua negara, termasuk Indonesia, terutama dalam bentuk bahan pangan yang stoknya menipis. "Demi kemanusiaan, Indonesia sedang mempertimbangkan untuk memberi bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina," kata Retno. (ann,we/aha

BERITA TERKAIT
Indonesia Masuk BRICS, Budi Djiwandono: Wujud Sejati Politik Bebas Aktif
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budisatrio Djiwandono menyambut baik masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS. Budi juga...
Habib Idrus: Indonesia dan BRICS, Peluang Strategis untuk Posisi Global yang Lebih Kuat
09-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keanggotaan penuh Indonesia dalam aliansi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi isu strategis yang...
Amelia Anggraini Dorong Evaluasi Penggunaan Senjata Api oleh Anggota TNI
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini mendorong evaluasi menyeluruh penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan TNI....
Oleh Soleh Apresiasi Gerak Cepat Danpuspolmal Soal Penetapan Tersangka Pembunuhan Bos Rental
08-01-2025 / KOMISI I
PARLEMENTARIA, Jakarta - Tiga anggotaTNI Angkatan Laut (AL) diduga terlibat dalampenembakan bos rental mobil berinisial IAR di Rest Area KM...